Teluk kiluan yang berkilauan

Teluk kiluan,saya tau tempat ini karena rajin ngikutin kabar di twitter.Menurut hasil googling teluk yang terletak di Lampung ini punya pemandangan yang cihuy plus tempat berkumpulnya lumba-lumba.Setelah mengumpulkan peserta dan bermodalkan cerita mbah google saya beserta 4 temen kantor brangkat ke Kiluan. Ini kunjungan kedua saya ke Lampung cukup sering secara pak boss rumahnya di sana jadi bisa skalian main. Kali ini pun kita di sponsori oleh boss buat ke Lampung. Brangkat dari jakarta jam 9 malam, subuh kita sudah sampai di rumah Pak jon di tanjung karang. Setelah puas istirahat, makan dll kita brangkat ke Kiluan naik Yaris pemirsa. Kita tidak mengekspektasikan medan seperti apa yang menanti di depan. 

Perjalanan ke Kiluan ini menarik. Menyusuri jalanan tepi pantai, menyusuri kampung adat yang punya rumah panggung,sawah yang menguning serta jalanan pedesaan yang sepi. Sampai daerah padang cermin jalanan mulus tanpa hambatan, jalanan yang menguji coba jiwa dan raga si yaris dimulai sejak ada plang ' Kiluan 32 km'. Jarak 32 kilo kita tempuh selama hampir 3 jam. Bisa di bayangkan medan seperti apa yang kita hadapi. Semua mobil yang berpapasan jalan ama kita ampe mendelik melihat penyiksaan secara tidak manusiawi yang kita berikan pada si Yaris.

Setelah menyiksa yaris dengan medan yang tidak manusiawi buat sebuah 'city car', akhirnya kita sampai juga di Teluk Kiluan.

rumah panggung di perkampungan menuju kiluan

jalanan tepi pantai

Begitu sampai di tempat parkiran kendaraan yang juga merupakan meeting point ama pak dirham, si empunya penginapan di pulau Kiluan kita di anter nyebrang pake perahu nelayan. Yup dari sini baru tau juga kalau ternyata Kiluan it nama Pulau bukan teluk seperti yang kita bayangkan. Membutuhkan waktu tidak lebih dari 15 menit untuk mencapai pulau Kiluan ini. Penginapan kita bentuknya semacam rumah panggung sederhana yang terbuat dari bambu dan kayu. Dan dari pertama menginjakkan kaki di pulau ini saya langsung jatuh cinta ama pantainya. Typikal pantai dengan pasir putih dan laut ijo toska yang tenang tanpa ombak. Bener-bener tipikal pantai buat leyeh-leyeh lah. Sore itu kita puas-puasin main air,berenang ngalor ngidul,snorkling,sampai luluran pasir bedak bayi sambil nunggu sunset.

pantai ijo tosca

Sunset di Kiluan

Kegalauan terjadi ketika menyadari bahwa kamar mandi di sini outdoor dan kudu nimba dulu. Dengan kamar mandi terbuka lebar gini membuat kita semua mandi gaya basa basi style. Setelah selesai mandi dan makan malam kita menggelar tiker di pantai. Acara yang paling saya tunggu kalo nginep di pantai adalah ngitung bintang. Yup kebanyakan nonton drama bikin acara nonton bintang jadi acara sakral tersendiri buat saya tiap nginep pantai. Catatanny adalah uchim bilang bintang yang paling terang jumlah nya ada 7. Malam itu kita tidur di rumah panggung 'in middle of now where' di temani hujan super deras.

Pagi hari sekitar jam 7 kita di antar ke tengah laut buat liat Lumba-lumba. Kabar buruknya kapal yang di pakai adalah kapal nelayan yang se iprit plus ombak yang cukup liar setelah hujan bukan perpaduan yang sehat untuk mengarungi lautan pagi itu. Hampir se jam muter-muter ampe bego di tengah laut tidak ada sebiji pun lumba-lumba yang nampak. Dikarenakan saya udah mabuk laut plus tidak ada indikasi itu makhluk mamalia bakal muncul akhirnya saya menyuruh pak sopir perahu balik ke pulau aja. Saya lebih milih gulung2 dan berenang di pantai ketimbang berlayar pake cadik begitu.

Jadilah siang itu kita puas-puasin snorkling dan berenang di pantai. Terumbu karang di sini bagus-bagus ketimbang yang saya liat di pulau seribu dulu.

saya jadi potograper ny..hiks

Siang hari kita check out dari Pulau Kiluan yang berkilauan itu dengan bahagia. Akan tetapi kebahagiaan itu kudu di simpen dulu mengingat kita kudu berjuang setengah mati ngeluarin si Yaris dari medan bar bar di ujung jalan. Yup man of the match dari perjalanan kali ini adalah si Yaris yang tangguh dan alhamdulilah gak lecet2. 

Sembari pulang ke Bandar Lampung kita mampir ke pantai klara, Pas brangkat sebenernya udah pengen mampir tapi karena takut kemaleman sampe kiluan akhirnya kita tangguhkan. Menurut Pak Jon klara ini singkatan dari klapa rapet,cukup kreatif orang-orang ngasih nama.

klapa rapet

Puas poto2 di pantai klara kita langsung tancap gas balik ke Bandar Lampung. Sampai bandar lampung hal pertama yang kita lakukan adalah menggares pindang patin yang mak nyus. Puas menyelesaikan urusan perut kita mandiin si Yaris sebagai balas jasa atas perjuangannya ke Kiluan. Sembari nunggu si Yaris di mandiin saya malah dapat poto senja yang merah seksi.

senja di tengah kota

Selesailah acara amazing race kita ke Kiluan. Malam nya kita balik ke Jakarta dengan energi minus tapi semangat ter charge penuh. See u later Kiluan,next time kudu sukses melihat lumba-lumba jumpalitan di sana.