A night at sleeper train

Sore itu saya sampai di hostel Chiang Mai sekitar jam 3 sore. Bermaksud untuk check out,numpang sholat plus leyeh-leyeh, sebelum meneruskan perjalanan ke Ayuthaya dengan sleeper train. Dan acara leyeh-leyeh saya gagal total gegara Jacky, touris asal Amiriki yang menelpon dan mengabari bahwa barangnya ketinggalan di hostel. Jacky dan saya sama-sama akan naik sleeper train dengan jadwal keberangkatan yang terpaut setengah jam, kereta jacky berangkat jam 5 sore dan kereta saya berangkat jam 5.30 sore. Karena telepon  panik Jacky yang minta tolong saya buat 'nyangking' barang-barang nya,  saya jadi tergesa-gesa berangkat ke stasiun. Tuk-tuk yang saya tumpangi sampai mau terbang gegara dipake ngebut ama pak sopir. Hilang sudah impian mau naik tuk-tuk dengan santai sambil liat-liat kota, padahal ya barangnya si jacky yang ketinggalan itu adalah logistiknya si doi duhhh.
Sesampainya di stasiun Jacky sudah nangkring di pintu masuk dan dengan ber binar-binar menerima barangnya, sedangkan saya mulai mati gaya ngapain di stasiun selama 45 menit gini.Akhirnya saya mengelilingi stasiun kecil itu sambil mengamati orang lalu lalang. Stasiun Chiang Mai ini kecil, hanya seukuran stasiun di kota Malang. Sore itu hanya ada 2 kereta yang akan diberangkatkan semua nya memiliki tujuan akhir Bangkok.
Chiang Mai train station
Gerbong sleeping Train
Segera setelah kereta Jacky diberangkatkan saya naik ke kereta saya dan mulai mencari seat saya. Sleeper train ini sangat populer di Thailand, sehingga perlu keberuntungan tinggi untuk bisa mendapatkan tiket 'go show'. Beruntung hostel tempat saya baik hati, mereka dengan senang hati membelikan saya tiket kereta api tanpa minta pembayaran uang muka . Saya hanya kirim data passport via email dan membayar tiket kereta  sekalian sama bayar kamar ketika check out. 
Kesalahan fatal yang saya buat ketika booking tiket kereta via hostel adalah saya gak bilang bahwa saya cewek. You know what mereka mengira saya cowok, dan tiket saya bertuliskan Mr. Puput, ketika pak masinis melakukan check tiket,dia ampe lama bengong ngeliatin saya.hiks
Sleeper train yang melayani rute Chiang Mai- Bangkok ini adalah train bekas Jepang. Kecepatan kereta nya juga tergolong lambat, untuk jarak sekitar 800km di tempuh dalam waktu 13 jam. Bandingkan dengan kereta malam Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya yang memiliki waktu tempuh 9 jam untuk jarak yang kurang lebih sama yaitu 900 km. Untunglah kereta ini dilengkapi fasilitas sleeper/bed sehingga waktu 13 jam perjalanan dapat dimanfaatkan untuk tidur di bed.
Ada 2 macam jenis tiket sleeper, macam di dormitory gitu ada seat upper and lower. Tiket lower sedikit lebih mahal daripada upper, wajar karena tempat tidur di bawah lebih luas dan nyaman ketimbang di atas. Jadi ketika hari masih sore bangku-bangku kereta masih normal layaknya bangku kereta kelas bisnis. Begitu matahari sudah tenggelam, petugas mulai berkeliling untuk mengatur bangku-bangku tersebut jadi bed- bed yang nyaman ditiduri. Nice experience lah numpang tidur di sleeper train ini. Kita bisa menghemat biaya hotel dan biaya perjalanan sekaligus. Jadi malam itu saya tidur dengan sangat nyaman di lower bed nya sleeper train sampai pagi. Pukul 6 pagi kereta yang saya tumpangi sampai di Ayuthaya dengan gemilang. Saya turun di Ayuthaya untuk melihat-lihat kota tua nya, sebelum meneruskan perjalanan ke Bangkok di sore hari.
Kondisi kereta di siang hari
Kondisi kereta di malam hari
welcome to Ayuthaya
(To be continued)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip ke Seoul, Kiblat nya Para K-Pop Lover

An amazing Eastern Europe Trip

Obsesi Game of Throne di Andalusia