Sebuah Cambukan

Pernahkah anda berada di titik nol dalam hidup dan memutuskan untuk puter balik.Saya pernah dan karena cambukan itu saya memutuskan untuk memutar arah hidup saya yang saat itu saya rasa sudah melenceng.Saya memutuskan untuk umroh.Saya mau curhat sama Allah,saya perlu jawaban atas semua pertanyaan saya. Saya pergi seorang diri ke baitullah dan di sini lah saya mulai mencari jawaban untuk pertanyaan saya.
Umroh itu adalah perjalanan religius yang saya inginkan setelah saya menikah. Tapi ternyata undangan untuk umroh dari Allah dateng lebih dulu daripada undangan kawinan saya.Malam sebelum saya bertolak untuk umroh nggak ada rasa grogi dan lain2. Saya masih kerja sampai malam agar kerjaan saya ter cover selama saya pergi selama 9 hari. Tangis pertama pecah ketika saya sampai di bandara. Semua orang di antar oleh orang tercinta. Saya menangis untuk kesendirian saya,tidak ada yang merindukan saya.
Untungnya saya mendapat banyak sodara nemu di jalan dalam perjalanan ini.Ada bu dewi dan mbak mega yang jadi teman sekamar yang luar biasa. Ada bu rini dan pak bambang yang dengan sabar membimbing saya.Ada pita sekeluarga yang gaul abis.Jadi selama 9 jam perjalanan jkt-jeddah di lewati dengan tenang dan kenyang. Kenyang karena si Saudia Airlines ini ngasih makanan enak sepanjang perjalanan.
King Abdul Aziz international airport
Kita sampai jeddah jam 7 malam.Perbedaan waktu dengan jakarta 4 jam.Dari jeddah kita di jemput oleh travel untuk di bawa ke madinah. Perjalanan dari jeddah ke madinah di tempuh dalam waktu 6 jam. Sampai madinah jam 1 malam,sudah teramat sangat capek dan ngantuk.Oh ya baru kali ini saya ikut tour resmi untuk sebuah perjalanan.Karena saya sendirian dan berpikir di perjalanan ini saya mau tenang ibadah nggak ngurus hotel,makan dan transport. Kita menginap di movenpick hotel madinah. Letak hotel ini sangat strategis berada di pelataran masjid nabawi.Hotel bintang 5 ini servis nya cukup memuaskan,para officernya bisa bahasa inggris dan dia memiliki wifi yang anti lelet.
pelataran hotel (kiri) seusai sholat subuh
Aktifitas pertama yang di lakukan di madinah adalah sholat malam dan sholat subuh. Masuk ke dalam masjid nabawi untuk pertama kali nya saya nangis. Nangis ingat dengan semua dosa saya. Ingat orang tua dan nenek buyut saya. Nenek buyut saya yang tak pernah lelah ngajarin saya ngaji,betapa menyesalnya saya ketika saya mampu menaikkan haji atau umroh beliau. Jadi prinsip hidup di arab ini kita jadi kayak kelelawar,beraktifitas heboh di malam hari dan tidur di siang hari. Esok hari nya kita diantar ke Roudloh makam Rasullulah saw yang terletak di sayap kiri masjid nabawi. Roudloh ini tempatnya kecil dan ada sistem buka tutupnya kalau untuk wanita, tempat berdoa paling mustajab di madinah. Kenapa tempat ini mustajab?Karena sesuai dengan hadist Nabi Muhammad saw" antara mimbarku dan rumahku adalah taman surga".  Di Roudloh ini kita hanya di ijinkan sholat 2 rakaat dan berdoa singkat,mengapa?roudloh ini berupa tempat yg luasannya hanya berukuran 22x15 m dan di isi oleh ratusan hampir ribuan jamaah,jadi harus gantian.Menginjakkan kaki di roudloh saja saya sudah serasa di dunia yang lain,apalagi ketika saya sholat dan bersujud di sana air mata tak kunjung berhenti mengalir. Rindu pada Rasullulah,dan malu sama dosa2 saya selama ini itu yang saya rasakan.
Hari-hari berikutnya di Madinah di selingi dengan ziarah ke masjid Kuba,dan sekitarnya.Tapi ternyata saya tak kuat dengan cuaca extrem di sana jadi menghindari udara panas sebisa mungkin.
sunset di pelataran nabawi

menara masjid nabawi
After all Madinah itu kota lebih manusiawi buat di jelajah di sore hari. Abis ashar sambil nunggu magrib adalah waktu yang tepat untuk menjelajah. Semua orang bilang kalau belanja di madinah itu berkah,karena masih ada doa Rasullulah di kota itu. Dan benar saja saya beli kurma dan semua oleh-oleh di kota Madinah dan alhamdulilah cukup,artinya seluruh kerabat kebagian padahal saya belinya dikit loh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip ke Seoul, Kiblat nya Para K-Pop Lover

An amazing Eastern Europe Trip

Obsesi Game of Throne di Andalusia