Bali itu bukan cuma Kuta

Bali itu bukan cuma Kuta , hal ini cocok ditujukan buat para mainstreamer yang bikin Kuta macet poll-poll an , apalagi pas sunset time. Dengan menulis ini saya berharap nya sih para Kuta ers jadi berkurang. Lets move on guys, Bali itu gak cuma Kuta tok , jadi jangan ngubek Kuta yang dah semakin lusuh. 
Jadi ceritanya libur akhir taun 2013 kmaren saya memilih untuk menghabiskan pergantian tahun di Bali sama temen baik saya, Purna yang emang rumahnya di sana. Agenda saya cukup padat antara lain ke Bali timur dan Lembongan. Ini pertama kalinya saya bepergian ke Bali dari Malang naik bus Gunung Harta, dan ternyata cukup nyaman dan aman, cuma agak lama aja nyampe nya, hahahaha. Rencananya saya akan di Bali selama kurang lebih 5 hari. Hari pertama kita memutuskan untuk menjelajah ke utara, menuju the famous Danau Bedugul. Perjalanan ke Bedugul dari Denpasar cukup jauh dengan medan yang berkelok, apalagi kali itu kita naik motor. Sampai bedugul sudah cukup sore, sekitar jam 3 sore dan Bedugul lagi dipenuhi turis lokal. Saya memang agak sedih kalau lokasi wisata sudah dipenuhi turis lokal, bukan karena saya benci, tapi mereka punya kebiasaan nyampah dimana-mana , walhasil object wisata yang penuh turis lokal dapat dipastikan kotor oleh sampah mereka. Lepas dari kebiasaan buruk itu, bedugul was great temple with beautifull scenary.
Bedugul Lake and the temple
Hari kedua kita berencana menjelajah Bali Timur, sampai taman ujung dan Amed. Perjalanan ke Bali Timur ini cukup nekat karena jarak yang ditempuh cukup dasyat, pakai motor pula. Persinggahan pertama kita adalah Pantai Candi Dasa, di pantai ini saya bingung, begitu banyak bule sliweran, tapi saya belum nemu object wisata yang spektakuler di sini. Biasanya tolak ukur daerah wisata itu bagus kalo di Bali sih yang banyak bule nya ketimbang orang lokal, ini kita muter ampe elek blum nemu objek yang menarik. Usut punya usut ternyata pantai pasir putih yang bagus ternyata nyempil agak jauh dari jalan besar, dan kita gak sempat keliling lagi. Dan lokasi pantai yang bagus-bagus sudah banyak di privatisasi oleh hotel mewah, macam Alila Manggis.
Candi Dasa public beach
Lagoon near Candi Dasa Beach
Selesai berpanas-panasan di candi dasa, kita melanjutkan perjalanan ke arah Timur, dengan tujuan yang blum juga jelas, between taman ujung atau Amed. Akhirnya dengan sedikit linglung kita sampai di taman ujung dan benar-benar kagum dengan keindahan taman yang satu ini. Seumur-umur wisata ke berbagai taman, baru kali ini saya terkagum-kagum dengan konsep taman peristirahatan raja ini. Bangunan utama terletak di tengah kolam buatan yang di hubungkan dengan jembatan yang luar biasa cantiknya. Adapun panorama view terdapat di atas bukit berupa gapura yang sudah rusak tapi masih cantik. Dari panorama view ini kita bisa mengerti mengapa taman ini diberi nama taman ujung, karena letaknya benar-benar di ujung timur pulau Bali.
Main Building of Taman Ujung
At Panorama View
Purna with the ruin gazebo of taman ujung panorama view
Puas berfoto-foto di taman ujung, kita melanjutkan perjalanan ke Amed dengan kondisi capek banget, plus ekspektasi tentang betapa terkenalnya Amed. Perjalanan dari taman ujung ke Amed lumayan jauh, tapi alam Bali Timur emang benar-benar cantik, berkontur, dan dipenuhi bukit-bukit rumput macam di nusa tenggara gitu. Satu lagi soal warna pasir pantai, pasir pantai di pesisir bali bagian timur berwarna hitam, bukan putih layaknya di kuta atau padang-padang. Faktor capek benar-benar membuat kita setengah mati mangkel, menyadari bahwa Amed ini merupakan pantai nelayan nan amis, saya tahu bahwa amed merupakan salah satu spot diving dan snorkling, tapi tidak menyangka bahwa pantainya adalah pantai nelayan. Setelah nanya kanan kiri akhirnya kita di arahkan ke pantai jemeluk, tepatnya sebuah panorama view untuk melihat garis pantai Amed, and it was amazing view guys. Garis pantai yang melengkung, bukit-bukit hijau plus pasir hitam merupakan perpaduan yang jarang ada. Sayang nya kita sudah kelewat sore sampai di sana, dan cuaca agak mendung, jika cuaca cerah, kita bisa melihat view gunung Rinjani di sini.
Beach Line of Amed
Black Sand over Amed Beach
Hari sudah cukup sore, ketika kita beranjak dari Amed, dengan sedikit ngebut kita menuju Karang Asem untuk mengunjungi rumah teman. Hari sudah malam ketika kita balik ke Denpasar via Karang Asem, sedikit was-was akan tetapi jalanan terbukti cukup aman bahkan untuk para wanita. So after all pesan untuk semua turis yang berencana ke Bali, please yang sopan, jangan nyampah dan menikmati alam itu tidak harus dengan hura-hura gak jelas seperti tingkah turis di Kuta. Bali Timur pilihan yang tepat buat yang hoby nyepi, semedi dan diving, mengingat lokasi nya yang adem ayem dan belum dipenuhi para party goers. So lets explore Indonesia and keep its beauty.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Trip ke Seoul, Kiblat nya Para K-Pop Lover

An amazing Eastern Europe Trip

Obsesi Game of Throne di Andalusia